Peluk
Rasa panik yang kuat sekarang mempengaruhi pikiran Reza. Ia tak tenang ketika Kiana mengabari kondisinya saat ini.
Dengan sangat buru-buru Reza masuk pada kamar dengan nuansa coklat di dalamnya.
“Jaja? Kenapa? Kok panik gitu mukannya?” Reza masuk pada kamar kedua orang tuanya untuk mencari suatu barang.
“Bun, Jaja pinjem kompresan perut bunda dong. Ana lagi dapet bun, kompresan dia bocor, kalo Jaja beliin dulu takutnya lama.”
“Iya-iya bunda ambilin bentar.” Bunda pun membuka laci kecil di samping ranjang dan mengeluarkan barang yang lumayan besar untuk diberikan ke Reza.
“Ini, udah sana ke Ana dulu, tapi jangan ngebut ya Ja?”
“Iya bun.”
Reza pun mencium tangan bundanya dan pergi menuju rumah Kiana.
Sesampainya di sana, Reza langsung menuju kamar Kiana. Benar saja, kini kondisi Kiana sedang memeluk guling dengan amat sangat erat dan sesekali memukul perutnya.
“Kan gue udah bilang, jangan dipukul.” Reza masuk ke dalam dan menggenggam tangan Kiana agar berhenti memukuli perutnya sendiri.
“Jangan dipukul lagi. Bentar gue isi air anget dulu.” Reza ke dapur untuk mengisi alat kompres yang ia bawa dengan air hangat.
“Sini tiduran yang bener dulu, pala lu taruh di paha gue aja.” Reza mengatur posisi tidur Kiana agar Kiana nyaman.
Reza taruh alat kompres itu di atas perut Kiana. Genggaman yang sangat kuat pada guling pun kian berkurang, Kiana sudah mulai tenang.
Reza menatap dua mata Kiana yang terpejam, dengan alis yang berkerut menahan sakit.
“Kok maju sih Na?” tanya Reza saat Kiana sudah mulai membaik.
“Ga tau.”
“Masih sakit?” Kiana mengangguk lemah menjawab pertanyaan Reza.
“Mau peluk?” Kiana kembali mengangguk.
Kiana mulai bangkit dari tidurnya dan mendudukan dirinya di samping Reza, lalu ia tidurkan kepalanya pada dada Reza.
Reza memeluk perut Kiana dengan tangan kirinya sembari menahan alat kompres terus menempel pada perut Kiana, dan tangan kanan kanannya yang terus mengusap kepala Kiana.
“Tidur aja Na, nanti kalo lo dah tidur, gue pulang.” Kiana hanya mampu untuk mengangguk, sebab kini ia sudah sangat mengantuk.