Kejelasan

“Maksud lo?” tanya Salma yabg terbingung dengan ucapan Daffa.

“Ini pacar lo, kan?” Daffa menunjuk pria di dekat Salma.

“Dia?” Salma menunjuk pria di sebelahnya yang dibalas anggukan oleh Daffa. “Hahaha, ngarang lo. Dia bukan pacar gue, dia pacarnya temen gue. Lah ini temen gue baru balik dari kamar mandi.”

Ada sosok perempuan yang keluar dari rumah Salma. Ternyata, pria tadi bukanlah kekasih Salma. Daffa malu, apalagi ia sempat memberi selamat kepada pria tadi.

Salma menarik tangan Daffa untuk pergi berdua saja. “Gue ngga punya pacar, Daff.” Salma kembali menegaskan berita sebenarnya.

“Diem, gue malu.” Salma tertawa mendengar penuturan Daffa.

“Mending sekarang lo jelasin ke gue, kenapa lo bisa ngga ada kabar selama ini?” Daffa meminta kejelasan akan kejadian kemarin.

“Waktu itu, hp gue ilang. Lo tau sendiri kalo selama ini gue pake uang tabungan bokap nyokap yang ditinggalin ke gue. Gue ngga bisa beli hp, gue cuma ada laptop dan gue cuma bisa berhubungan lewat email aja. Temen gue cuma satu, soalnya kita satu kost, sisanya cuma temen yang ngga begitu akrab.” Salma diam sejenak mengambil napas.

“Hidup gue di Jogja terlampau susah, Daff. Gue coba cari kerjaan sampingan pun ngga dapet-dapet. Alhasil gue harus hemat banget buat keperluan gue. Beberapa bulan lalu gue ada hp, itupun dikasih temen gue waktu gue ulang tahun. Kalo lo mikir gue ngga pernah nyoba hubungin lo, lo salah, gue udah coba chat email lo, soalnya gue lupa nomor lo.” Daffa terdiam mendengar cerita Salma, ternyata pikirannya salah pada Salma.

Sorry, gue ngga tau kalo keadaan lo kaya gitu.” Salma menggeleng. “Gapapa, ngga usah minta maaf.”

Daffa menghentikan langkahnya, memposisikan tubuhnya menghadap Salma. Tangan Daffa terulur menggenggam tangan Salma. “Gue mau nagih omongan lo empat tahun yang lalu. Gue juga bakal ngulang kalimat yang sama, will you be mine?”

Yes, I will.” Daffa langsung menarik Salma ke dalam dekapannya. Akhirnya ia mendapatkan ending indah dari skenario semesta.

Berakhirlah perjalanan Daffa dan Salma. Perjalanan yang penuh lika-liku, perjalanan yang tak mudah. Namun, mereka berhasil melewatinya.

Akhiri kisah mereka dengan senyum yang terukir di wajah. Sudahi saja kisah ini di sini, agar semesta tak kembali memberi mereka cobaan.