Bertemu Lagi
Sudah setiap hari seperti ini, Maria harus bekerja di sebuah cafe untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan adiknya.
Awalnya Shelly ia ajak ke cafe, dan Shelly akan bermain bersama manager cafe di tempat Maria bekerja.
Namun hari ini cafe lumayan ramai, jadi manager cafe di sana juga sibuk, begitu pula dengan Maria.
Lima belas menit sebelum shift kerja Maria dimulai, Yadi dan Icha sudah sampai di cafe tempat Maria bekerja. Shelly bahagia melihat dua kakak yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.
“Gue jaga kasir dulu, udah masuk giliran gue. Lo berdua duduk dimana aja bebas, udah gue pesenin minuman sama cemilan juga. Tenang, gue yang bayarin, itung-itung itu bayaran karna mau jaga Shelly,” ucap Maria pada kedua temannya.
“Nanti gue ganti Mar, gue sama Icha ikhlas jaga Shelly.”
“Ngeyel banget sih. Udah kalian diem aja oke? Gue kerja dulu, bye guys.” Maria pun pergi meninggalkan kedua temannya dan juga adiknya.
Kondisi cafe memang cukup ramai hari ini, kemungkinan besar bisa saja ia harus lembur. Maria dan karyawan lainnya hampir saja kewalahan melayani pengunjung yang datang.
“Mau pesan apa, mas?” tanya Maria pada seorang laki-laki di depannya.
Lelaki di depannya terdiam karena tak asing mendengar suara dari Maria.
Melihat lelaki di depannya terus saja diam yang membuat antrian di belakangnya semakin panjang, akhirnya Maria bertanya kembali, “Mas? bisa aga cepet dikit ga ya? soalnya antriannya makin panjang.”
“Oh iya, vanilla latte dua, cappucino dua, sama cheese cakenya empat.”
“Atas nama siapa?”
“Farhan.”
“Oke atas nama Mas Farhan ya, semua totalnya sembilan puluh lima ribu.” Farhan lalu mengeluarkan selembar uang berwarna merah, lalu ia serahkan kepada Maria.
“Uangnya seratus ribu ya, ini kembalian dan nomor mejanya.” Farhan hanya menerima struk dan nomor mejanya saja.
“Kembaliannya buat tip Mbaknya aja.”
“Terimakasih Mas.”