Berakhir

Reza mengemudikan motornya dengan kecepatan gila, dirinya bisa saja mengalami kecelakaan jika lalai sedikit.

Reza butuh penjelasan dari Angel, mengapa tiba-tiba di saat hubungan mereka baik-baik saja, justru Angel ingin mengakhirinya.

Saat sampai di rumah Angel, Reza langsung mengetuk pintu rumah Angel dengan tergesa.

Angel sudah tau siapa pelaku yang mengetuk rumahnya itu, Angel keluar dan melihat Reza yang sudah terlihat sangat heran.

Angel menggandeng Reza untuk keluar, “Jangan di sini, ada ibu, ga enak sama ibu.”

Reza mengangguk dan menaiki motornya, “Naik.”

Reza membawa Angel ke tepian danau, tempatnya sangat sepi. Tempat ini baru pertama kali didatangi mereka. Padahal mereka adalah tipe pasangan yang suka mencari tempat baru untuk menghabiskan waktu. Namun tempat ini baru pertama kalinya.

Reza menatap mata Angel, tangannya menggenggam erat jemari Angel.

Angel tersenyum dan mendongak menatap Reza, “Ayo putus.”

Reza menggeleng, dirinya tak mau mengakhiri hubungan mereka. Reza bungkam, karena jika dirinya mengeluarkan suara, mungkin tak hanya suara, namun air mata pun akan ikut keluar.

“Tiga bulan ini udah cukup buat aku mengenal kamu, Za. Kamu suka sama Kiana, tapi kamu berusaha menepis hal itu. Tapi, hati ga bisa bohong, Za, sekalipun mulut kamu yang berbohong.” Reza terkejut bukan main, mengapa Angel bisa mengatakan hal itu?

“Reza, selama tiga bulan ini kamu belum punya pendirian. Di hati kamu itu ada dua wanita, aku dan juga Kiana. Kamu ga bisa kaya gitu, karena aku lemah, aku nyerah, Za. Aku sendiri yang akan pamit dari hati kamu. Segera kamu dekati dan kejar kembali bahagia kamu, Za.” Mulut Angel bergetar mengucapkan kata demi kata.

Hal ini dipendam Angel, usahanya selama tiga bulan agar Reza melupakan Kiana juga sia-sia. Bahagia yang Angel tunjukan juga tak murni karena benar-benar bahagia, terkadang juga karena paksaan.

“Aku sakit kamu selalu bahas Kiana, Kiana, Kiana, dan Kiana terus. Aku ga marah sama kamu ataupun Kiana, aku marah karena aku secepat ini untuk nyerah. Ayo putus, Za.” Kalimat terakhir Angel lagi-lagi membuat Reza menggeleng.

Reza mendekap Angel dalam pelukannya, “I really really love you,” bisik Reza pada telinga Angel.

“I know, but, you don't just love me.”

Reza tak mengelak perkataan Angel, karena memang hal itu benar adanya. Reza tak bisa mendapat pendiriannya, namun ia juga tak bisa mencintai dua wanita sekaligus.

Semuanya berakhir sakit, mau itu Kiana ataupun Angel, keduanya sakit, bahkan Reza sendiri.

“Za..”

“Bentar, for the last time i hug you.” Reza mengeratkan pelukannya, air matanya berhasil lolos begitu saja.

Perpisahan memang menyakitkan, tetapi kemungkinan perpisahan ini akan memuahkan bahagia pada masing-masing.